Kamis, 23 Juni 2011

Pernikahan, Awal Perjalanan Anda

Orang sering bilang kalau pernikahan itu adalah sebuah awal, it’s just a beginning. Oma kita mungkin bilang kalau belum nyemplung belum tahu basah, tapi bagi yang akan memasuki pernikahan, ada baiknya tahu dulu apa yang akan dihadapinya sebelum benar-benar basah.

Tahi Kucing Rasa Tahi
Yang sedang dimabuk cinta pasti melihat segala sesuatu itu indah, seperti lagu penyanyi tahun 80-an Gombloh, ”tahi kucing rasa coklat”. Orang yang mabuk, termasuk juga yang mabuk kepayang karena cinta, cepat atau lambat akan kembali lagi sadar, dan saat ia sadar ia tahu kalau tahi kucing rasa tahi.
Masa pacaran adalah masa melayang, love is blind until marriage opens your eyes, cinta itu buta sampai pernikahan mencelikkan mata.
Cinta yang luar biasa, yang membawa hari-hari menjadi sangat indah itu ada masanya, cinta itu tetap ada tapi sensasinya hilang.
Tidak ada lagi rasa berdebar-debar saat bertemu si dia, tidak ada lagi gemetar saat disentuh, tidak ada lagi merah di pipi, semuanya hilang meskipun perasaan cinta itu tetap ada.
Nah, pada waktu itulah cinta mulai didewasakan, segala sesuatu yang indah itu menyentuh realita dan pasangan mulai merasakan yang sebenarnya: tahi kucing. Tapi meskipun itu tahi kucing, kalau kita jalani dengan cinta, itu dapat diatasi meskipun harus melalui pahit getir dan bau.
Asiknya Tarif Promo
Ibarat operator seluler, pacaran adalah masa tarif promo, murah, bicara sejam cuma seribu rupiah, jauh dekat. Tapi pas habis masa promonya, tentu harus bayar penuh.
‘Ada yang bilang: marriage is the end of romance, pernikahan adalah akhir dari romantika, karena saat kita menikah kita menghadapi hidup yang sesungguhnya.
Ya, dulu waktu pacaran, makan tidak kenyang yang penting tetap sama-sama, tetapi pada waktu masuk dalam pernikahan, masalahnya akan jadi serius, bagaimana kalau yang makan tidak kenyang itu anak-anak?
Terus menerus mereka menangis sedang kita harus disibukkan oleh pekerjaan? Percaya tidak percaya, masa tarif promo itu akan berlalu.
Pernikahan ada yang bilang adalah pabriknya masalah baru, tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi.
Memang bukan lagi tarif murah, tapi asal kita bekerja keras, kita mampu membayarnya bukan?
Cinta Tidak Menyelesaikan Masalah
Ya, cinta saja tidak menyelesaikan masalah.
Dengan cinta masalah bisa dihadapi, tapi butuh iman agar tetap kuat bahwa segala masalah bisa dihadapi yang tentunya perlu juga tindakan untuk mencari jalan keluar, dan perlu juga disertai dengan pengharapan bahwa segala sesuatu yang dihadapi akan menjadikan kita semakin kuat, dan setelah masalah ini selesai, kita lolos dari sebuah ujian.
Singkat kalimat, cinta tidak bisa sendirian, butuh teman yaitu iman dan pengharapan.
Sex is Our Disneyland
Hubungan seks dalam pernikahan itu bukan segalanya, seperti Disneyland, kita tidak setiap waktu ke sana. Memang pada awalnya akan sangat intens, tapi seiring dengan waktu, akan surut.
Kalau sebuah pernikahan didasarkan pada kebutuhan akan seks saja, Anda membayar terlalu mahal untuk itu.
Seks dalam pernikahan adalah bumbu penting tapi bukan tujuan pernikahan, kalau tujuan menikah adalah tidak berbuat dosa waktu melakukan hubungan seks, lebih baik tidak menikah, karena akan ada dosa-dosa lain yang lebih berat di dalam pernikahan yang dasarnya tidak benar.
Menikahlah karena ibadah, dan karena ingin saling memiliki dan menjaga dalam artian yang lebih luas.
Relationship Bukan Sebuah Keputusan
Relationship is not a decision, marriage is a decision. Relationship is a process. Relationship bukan sebuah keputusan, tetapi pernikahan adalah sebuah keputusan.
Kita putuskan untuk menikah, kemudian konsekuensinya adalah kita harus membina hubungan tetap baik dengan pasangan kita.
Relationship adalah sebuah proses belajar yang panjang, butuh waktu bertahun-tahun bahkan seumur hidup untuk bisa mengerti pasangan kita.
Tidak terbayangkan bagaimana cara belajar orang yang punya istri dua atau lebih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar